Seperti
yang kita lihat sekarang ini Teknologi Informasi (TI) sangat cepat berkembang
dan semakin dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat. Dalam hal ini perbankan,
pada awalnya Bank di bentuk bukan seperti sekarang ini yang seperti kita lihat
sekarang. Pada awalnya bank hanya sebuah jasa yang melayani penukaran uang,
kemudian berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang (tabungan), lalu
berkembang lagi menjadi tempat peminjaman uang. Awal kegiatan perbankan dimulai
dari zaman babylonia kemudian terus berkembang ke zaman yunani kuno dan romawi.
Hingga akhirnya terus berkembang sampai ke daratan eropa, dan akhirnya
berkembang sampai ke Asia Barat yang dibawa oleh para pedagang Eropa, dan terus
berkembang hingga kegiatan perbankan ini menyebar ke seluruh dunia, terutama
daerah jajahan Eropa.
Penerapan
Teknologi Informasi (TI) dalam dunia perbankan sangat membantu bank dalam
mempermudah dan meningkatkan fasilitasnya, Contohnya mesin ATM. ATM(Automated
Teller Machine) pertama kali ditemukan oleh Donald C. Wetzel asal amerika
serikat pada tahun 1968. Penemuan ini berawal dari saat beliau lelah dan kesal
mengantre dalam antrian panjang bank. Ia lantas menemukan ide pengembangan
mesin untuk nasabah bertransaksi. Ide mesin ini ditujukan untuk menggantikan
fungsi teller bank untuk melayani nasabah dengan praktis. Mesin mulai digunakan
secara komersil tepat pada tanggal 2 september 1969, oleh Chemical bank, new
York. Saat itulah industri perbankan di dunia mengenal mesin ATM modern
pertama yang menggunakan kartu plastik ber-strip magnetik dan sukses diterima
bank-bank di Amerika Serikat. Namun, mesin ATM Wetzel bukanlah yang pertama
saat itu. Cikal bakal ATM itu sudah diperkenalkan sejak 1939 oleh Luther George
Simjian. Sayangnya, pihak bank waktu itu masih tidak bisa menerima pemikian
bahwa sebuah mesin dapat menggantikan pekerjaan manusia melayani nasabah.
Bahkan, permintaan mesin ATM kala itu masih sangat kecil. Alhasil, ATM temuan
Simjian itu tidak sukses dipasaran. Karena faktor itulah, Smithsonian’s
National Museum of American History, lebih memilih mencatat nama Donald Wetzel
sebagai penemu ATM. Apalagi, pada 1973, dari total 2.000 ATM yang beroperasi di
Amerika Serikat, sebagian besar adalah model buatan Docutel—perusahaan tempat
Wetzel bekerja.
Pada
awal ditemukannya mesin ATM, ATM belum dapat terhubung secara online. Baru pada
1974, perusahaan bernama Diebold asal Amerika Serikat, berhasil mengaplikasikan
ATM yang langsung terhubung secara online dengan bank, sehingga mesin ini makin
bisa memenuhi permintaan industri perbankan.
Dalam
perkembangannya, saat ini pengaplikasian Teknologi Informasi (TI) dalam dunia
perbankan bukan hanya mencakup ATM saja. Namun juga hal-hal lainnya seperti
Internet Banking. Dunia internet telah berkembank luas dan mendunia. Selama
tahun 1980-an programmer yang bekerja pada bidang perbankan mulai dating dengan
ide-ide untuk transaksi perbankan online. Perkembankan internet banking pada
awalnya di motori oleh organisasi perbankan dan keuangan di eropa dan amerika
serikat pada saat itu disebut “Rumah perbankan”. Pada awal 1980 saat computer
dan internet belum banyak di kenal oleh masyarakat dunia dan tidak berkembang
baik, penggunaan “perbankan rumah” terbuat dari mesin fax dan telepon unutk
memudahkan orang yang menggunakan jasa bank. Lalu, penyebaranfasilitas internet
dan pemrogramman membuat peluang “perbankan rumah” semakin besar. Tahun 1983,
Nottingham building society (NBS) memelopori perbankan online pertama di
inggris. Layanan ini membentuk sebagian besar fasilitas internet perbankan
untuk diikuti. Fasilitas ini pada awalnya tidak berkembang dengan
baik dan membatasi jumlah transaksi untuk pemegang rekening. Fasilitas yang
diambil ini merupakan system yang diambil dari system prestel, system yang
digunakan departemen pos inggris. Sedangkan di amerika serikat layanan ini
pertama kali dikenalkan pada oktober 1994. Yang dikembankan oleh
Stamford federal credit union , yang merupakan lembaga keuangan. Sedangkan jika
di Indonesia sendiri dikenalkan pada tahun 2001 yang pertama kali dikenalkan
oleh Bank Central Asia(BCA).
Saat
ini online banking sudah sangat marak penggunaanya. Internet banking bukan
hanya menguntungkan pihak pelanggan pengguna jasa bank namun juga menguntungkan
bagi bank itu sendiri. Dengan Internet banking yang marak penggunaanya saat
ini, sekarang nasabah bank tidak perlu untuk datang ke bank untuk mengambil
tabungan, menabung, atau sekedar mengecek saldo mereka. Berbagai kemudahan yang
ditawarkan online banking sekarang ini sudah dapat di manfaatkan oleh sebagian
besar nasabah, karena saat ini Teknologi Informasi (TI) sudah dapat dinikmati
oleh sebagian besar masyarakat baik golongan masyarakat kelas atas hingga
golongan masyarakat golongan bawah. Selain kelebihan-kelebihan diatas yang
ditawarkan oleh Internet banking, kelebihan lainnya yaitu misalnya mentransfer
uang ke rekening lain dengan Internet banking, membayar tagihan listrik,
membayar tagihan air, bahkan membeli pulsa secara Internet dari Internet
banking. Bahkan dewasa ini jual/beli barang/jasa dapat dilakukan secara online.
Pelanggan dapat membeli sesuatu hanya dengan mengakses internet dan menggunakan
Internet banking dari bank masing-masing. Internet banking sekarang juga
menawarkan kartu kredit online, pinjaman personal, dan akun tabungan. Dan semua
itu dilakukan secara online. Selain nasabah pihak bank sendiri juga diuntungkan.
Bank akan lebih praktis dalam melayani nasabah dalam melakukan transaksi karena
jika nasabah melakukan transaksi denan menggunakan fasilitas online banking
maka teller bank tidak perlu melayani nasabah secara manual. sehingga ini akan
memudahkan teller karena jumlah nasabah yang dating langsung ke bank akan
berkurang dan ini akan membuat bank mendapatkan keuntungan yang lebih .
sehingga kesimpulannya semakin banyak nasabah yang menggunakan online banking
maka keuntungan yang di dapat bank akan semakin bertambah besar. Pada akhirnya,
jika bank mendapat keuntungan maka bisa saja bank menawarkan tingkat suku bunga
yang lebih tinggi sehingga kembali dapat menguntungkan pelanggan.
Menilai
dari popularitas yang sekarang, online banking akan terus popular dan digunakan
di masa yang akan datang. Individual dan pelaku bisnis yang sebelumnya menolak
untuk mengadopsi online banking sebagai alat komersial, sekarang tidak akan
mempunyai banyak pilihan lagi. Kecepatan sistem online dalam melakukan
transaksi akan mengalahkan metode tradisional sepenuhnya. Bagaimanapun juga,
perkembangan dari online banking akan tergantung dari seberapa user-friendly
nya fasilitas yang ada, penambahan fasilitas yang baru yang akan ditambahkan
dan bagaimana konsep dari online banking dikemas sedemikian rupa untuk
digunakan secara umum. Sayangnya sampai sekarang bank dan pelanggan masih
jarang sepakat dalam hal fasilitas mana saja yang berguna dan tidak berguna.
Sejumlah riset pasar dan polling pelanggan diperlukan untuk menjembatani jarak
antara apa yang diperlukan dalam perbankan dan apa yang tersedia.
Salah
satu penggunaan online banking di masa yang akan datang, menurut Bank of
America, harus menyediakan kesempatan untuk mengembangkan perbankan di dalam
cara-cara inovatif yang mengutamakan kecenderungan kelakuan pelanggan, pilihan
yang ada, dan trend. Ide-ide baru yang dikembangkan harus menerapkan teknologi
yang mengungkap wawasan yang mencakup skala sosial dan fisik yang luas, dari
interaksi dengan pelanggan secara individu menuju kepada transaksi secara
global. Perlu dilakukan riset guna menemukan inovasi untuk mengubah dunia
perbankan secara menyeluruh. Peneliti akan menanyakan pertanyaan seperti :
“Bagaimana caranya sehingga semua pelanggan dapat memiliki pengetahuan dan alat
yang dibutuhkan untuk mengontrol keuangan mereka secara lebih baik di masa yang
akan datang?”, “Bagaimana interaksi perbankan ber-evolusi ketika dunia
pelanggan secara fisik dan virtual terjalin?”, dan “Bagaimana jaringan sosial
mengubah pengalaman pelanggan menjadi lebih mudah, nyaman, dan lebih
terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari? ”
0 comments:
Post a Comment